Tuesday, 8 May 2012

Contoh mineral silikat dan non-silikat

MINERAL SILIKAT


BERIKUT ADALAH MINERAL SILIKAT :

  1. Kuarsa : (SiO2)
  2. Feldspar Alkali : (KAlSi3O8)
  3. Feldspar Plagiklas : (Ca,Na)AlSi3O8)
  4. Mika Muskovit : (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2
  5. Mika Biotit : K2(Mg,Fe)Si3O10(OH)2
  6. Amfibol : (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)
  7. Pyroksen : (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6
  8. Olivin : (Mg,Fe)2SiO4

BERIKUT ADALAH KELOMPOK MINERAL NON-SILIKAT
  1. Oxides : Hematite [Fe2O3], Magnetite [Fe3O4], Corrundum [Al2O3], Chromite [FeCr2O4], Ilmenite [FeTiO3].
  2. Sulfides : Galena [PbS], Sphalerite [ZnS], Pyrite [FeS2], Chalcopyrite [CuFeS2], Bornite [Cu5FeS4], Cannabar [HgS].
  3. Sulfates : Gypsum [CaSO4,2H2O], Anhydrite [CaSO4], Barite [BaSO4].
  4. Native Elements : Gold [Au], Cooper [Cu], Diamond [C], Sulfur [S], Graphite [C], Silver [Ag], Platinum [Pt].
  5. Halides : Halite [NaCl], Floutrite [CaF2], Sylvite [KCl].
  6. Carbonates : Calcite [aCO3], Dolomite [CaMg (CO3)2], Malachite [Cu2(OH)2CO3], Azurite [Cu3(OH)2(CO3)2.
  7. Hydroxides : Limonite [FeO(OH).nH2O], Bauxite [Al(OH)3.nH2O].
  8. Phospates : Apatite [Ca5(F,Cl,OH)PO4], Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8].

Sunday, 6 May 2012

MINERAL BATUAN BEKU

MINERAL BATUAN BEKU
Mineral - mineral yang umum dijumpai pada batuan beku, yaitu plagioclase feldspar, K-feldspar, quartz, muscovite mica, biotite mica, amphibole, olivine dan calcite. Mineral-mineral tersebut mudah dikenali, baik secara megaskopis maupun mikroskopis berdasarkan dari sifat-sifat fisik mineral masing-masing. Adapun ciri dari mineral-mineral tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah.


 

  • Olivine, adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada temperatur yang tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada batuan basalt dan ultramafic. Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral olivine dikenal dengan batuan Dunite. Seperti gambar dibawah ini,merupakan mineral olivine pada batuan peridotit.


  • Amphibole/hornblende, adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan aluminium (Al), silika (Si), dan oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf. Berikut adalah mineral Amphibole pada batuan tremolit dan mineral hornblende.


  • Biotite, semua mineral mika berbentuk pipih, bentuk kristal berlembar menyerupai buku dan merupakan bidang belahan (cleavage) dari mineral biotite. Mineral biotite umumnya berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan muscovite berwarna terang, abu-abu terang. Mineral mika mempunyai kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan kuku.


  • Plagioclase Feldspar, mineral plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar. Mineral ini mengandung unsur Calcium dan atau Natrium. Kristal feldspar berbentuk prismatik, umumnya berwarna putih hingga abu-abu, kilap gelas. Plagioklas yang mengandung Natrium dikenal dengan mineral Albite, sedangkan yang mengandung Ca disebut An-orthite.


  • Pottasium Feldspar (Orthoclase), Pottasium feldspar adalah anggota dari mineral feldspar. Seperti halnya plagioclase feldspar, pottasium feldspar adalah mineral silicate yang mengandung unsur kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih. 


  • Mica, mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang bervariasi, dari pottasium (K), magnesium (Mg), Iron (Fe), Aluminium (Al), Silicon (Si), dan air (H2O). 



  • Quartz, adalah satu dari mineral yang umum yang banyak dijumpai pada kerak bumi. Mineral ini tersusun dari silika dioksida (SiO2), berwarna putih, kilap kaca dan belahan (cleavage) tidak teratur (uneven) concoidal. 

  • Calcite, mineral calcite tersusun dari calcium carbonate (CaCO3). Umumnya berwarna putih transparan dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan dari binatang laut terbuat dari calcite atau mineral yang berhubungan dengan 'lime' dari batugamping.

































SIFAT KIMIAWI MINERAL

Sifat Kimiawi Mineral 
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat. Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum dijumpai dalam batuan. Mineral pembentuk batuan dikelompokkan menjadi empat : (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan sulfat.
  1. MINERAL SILIKAT, hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silika dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90% dari berat kerak bumi terdiri dari mineral siilikat, dan hampir 100% dari mantel bumi (sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut adalah mineral silikat : Kuarsa (SiO2), Feldspar Alkali (KAlSi3O8), Feldspar plagioclase (Ca,Na) AlSi3O8), Mika muskovit ( K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2, Mika Biotit (K2 (Mg,Fe)6 Si3O10(OH)2 , Amfibol (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH), Pyroksen (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)SI2O6,Olivin (Mg,Fe)2SiO4 . Nomor 1-4 adalah mineral non-ferromagnesium dan 5-8 adalah mineral ferromagnesium.
  2. MINERAL FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar. contoh mineralnya adalah, Olivine, Augitit, Hornblende, Biotite.
  3.  MINERAL NON-FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis yang kecil. Contoh mineralnya, Muskovit,Feldspar, Ortoklas, dan kuarsa.
  4. MINERAL OKSIDA, terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi,chroom,mangan,timah,dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah "es" (H2O), korundum (Al2O3), Hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
  5. MINERAL SULFIDA, merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak,tembaga,timbal,seng dan merkuri. Beberapa mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti "pirit" (FeS3), "chalcocite" (Cu2S),"galena" (PbS), dan "Sphalerit (ZnS).
  6. MINERAL-MINERAL KARBONAT DAN SULFAT, merupakan persenyawaan dengan ion(CO3)2- , dan disebut "karbonat", umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan "kalsium karbonat", CaCO3 dikenal sebagai mineral "kalsit". Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

SKALA KEKERASAN RELATIF MINERAL MOHS

SKALA KEKERASAN RELATIF MINERAL (MOHS)


1  TALC ( Mg3Si4O10(OH2) )
2  GYPSUM (CaSO4.2H2O)
3  CALCITE (CaCO3)
4  FLUORITE (CaF2)
5  APATITE (Ca5(PO4)3 (OH,Cl,F)
6  ORTHOCLASE (KAlSi3O8)
7  QUARTZ (SiO2)
8  TOPAZ (Al2SiO4(OH,F)2
9  CORUNDUM (Al2O3)
10 DIAMOND (C)

SIFAT FISIK MINERAL

Sifat-sifat fisik mineral yang dapat dipakai untuk mengenal mineral secara cepat, yaitu :
  1. Bentuk kristal (crystall form) : apabila suatu mineral mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan penampakan luar, yang terjadi akibat dari susunan kristalnya di dalam. Bentuk kristal antara lain adalah: Triklin, monoklin, tetragonal, orthorombik, hexagonal, kubik, trigonal dan lain-lain. 
  2. Berat jenis ( specific gravity) : Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya.
  3. Bidang belah (fracture) : mineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dari atom-atomnya.
  4. Warna (color) : warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Sebagai contoh warna gelap dipunyai mineral, mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium.
  5. Kekerasan (hardness) : Salah satu kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan mengetahui kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudah tergores (scratching). Kekerasan bersifat relatif, artinya apabila dua mineral saling digoreskan satu dengan yang lainnya, maka mineral tergores adalah mineral yang relatif lebih lunak dibandingkan dengan mineral lawannya. Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai skala kekerasan Mohs. 
  6. Goresan pada bidang (streak) : Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral kuarsa dan pyrit, yang sangat jelas dan khas. 
  7. Kilap (luster) : Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap pada mineral ada dua jenis, yaitu kilap logam dan kilap non-logam. Kilap non-logam antara lain yaitu : kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kilap resin dan kilap tanah.